Kamis, 24 Februari 2011

sepotong roti


SEPOTONG ROTI


Abu Burdah bin Musa Al Asyari meriwayatkan, bahwa ketika menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata kepada puteranya:
“Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti.”
      Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih kurang 70tahun.
Tempat ibadahnya tidak pernah ditinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan. Akan tetapi pada suatu hari dia digoda oleh seorang wanita sehingga diapun tergoda dalam bujuk rayunya dan bergelimang didalam dosa selama 7hari sebagaimana perkara yang dilakukan oleh pasangan suami istri.
      Setelah dia sadar, maka dia lalu bertobat. Tempat ibadahnya ditinggalkannya, kemudian dia melangkahkan kakinya pergi mengembara sambil disertai mengerjakan sholat dan bersujud.
      Akhirnya dalam pengembaraan itu dia sampai ke sebuah pondok yang didalamnya sudah terdapat dua belas orang fakir miskin. Lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam disana karena sudah sangat letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh.
      Pada suatu hari datang seseorang yang membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin di pondok tersebut, begitu juga dengan lelaki yang sedang bertobat kepada Allah itu juga mendapat bagian karena disangka orang miskin.
      Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bagian dari orang yang membagikan roti tersebut sehingga kepada orang yang membagikan roti itu ia berkata: “Mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku?”
Orang yang membagikan roti itu menjawab:”Kamu dapat melihat sendiri, roti yang aku bagikan semuanya telah habis dan aku tidak membagikan kepada mereka lebih dari satu buku roti.”
      Mendengar ungkapan dari orang yang membagikan roti tersebut, maka lelaki yang sedang bertobat itu lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bagian tadi.
      Keesokan harinya orang yang bertobat itu meninggal dunia. Di hadapan Allah ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh orang yang bertobat itu selama lebih kurang 70tahun dengan dosa yang dilakukannya selama 7hari. Ternyata hasil dari timbangan tersebut ibadahnya selama 70tahun dikalahkan oleh kemaksiatan selama 7hari.
      Akan tetapi ketika dosa yang dilakukannya selama 7hari itu ditimbang dengan sebuku roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata amal sebuku roti tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama 7hari itu.
      Kepada anaknya Abu Musa berkata:”Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sebuku roti itu.”

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates